Jumat, 11 Mei 2012

Peta Proses Operasi


1          Pengertian Peta Proses Operasi
untuk  memperoleh suatu urutan pengerjaan, waktu dan keseluruhan proses dan hubungan antar aktivitas digunakan suatu teknik penggambaran, yaitu dengan Peta Proses Operasi.
Peta proses operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang dialami bahan baku sampai menjadi produk jadi, baik yang berkaitan dengan urutan operasi pengerjaan maupun pemeriksaan.
Peta proses operasi juga membuat informasi-informasi untuk analisa lebih lanjut, seperti waktu yang diperlukan untuk mengerjakan produk dari awal hingga akhir, material yang digunakan juga bahan baku atau material yang digunakan juga bahan atau material  tambahan yang akan diperlukan suatu saat.

2    Manfaat Peta Proses Operasi
Dari penggunaan peta Proses Operasi (PPO) atau Operation Process Char (OPC) ini dapat memberikan manfaat, antara lain sebagai berikut :
*       Sebagai sarana untuk menguraikan secara singkat, jelas dan sistematis. Tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh masing-masing komponen benda kerja secari grafis simbolis
*       Sebagai alat analisis peramalan kebutuhan mesin dan peralatan kerja serta kebutuhan bahan baku
*       Sebagai alat analisis perbaikan metode kerja dan latihan bagi tenaga kerja
*       Dapat dijadikan dasar dalam menentukan tata letak pabrik.

3    Informasi yang diperlukan dalam Peta Proses Operasi
dalam proses penyusunan dan pembuatan  peta Proses Operasi (PPO) atau Operation Process Char (OPC) dibutuhkan beberapa informasi, antara lain :
*       Menyusun benda kerja yang akan dibuat atau gambar teknik yang dibuat oleh designer
*       Menggunakan gambar teknik tersebut menjadi elemen-elemen penyusun
*       Analisis tahapan-tahapan pengerjaan
*       Bahan baku yang digunakan berikut dimensinya
*       Waktu penyelesaian masing-masing aktivitas
*       Presentase scrap yang terbuang
*       Ringkasan aktivitas.

4    Informasi Yang Diperoleh Dalam Peta Proses Operasi
Dari penyusunan dan pembuatan peta Proses Operasi (PPO) atau Operation Process Char (OPC) diperoleh informasi-informasi penting, antara lain :
*       Deskripsi proses bagi setiap kegiatan/aktivitas
*       Waktu penyelesaian masing-masing kegiatan
*       Peralatan atau mesin yang digunakan
*       Presentase scrap selama berlangsungnya aktivitas.
5    Langkah-langkah Dalam Pembuatan Peta Proses Operasi
Untuk menyusun dan membuat suatu peta Proses Operasi (PPO) atau Operation Process Char (OPC) yang baik dan benar dibutuhkan langkah-langkah sebagaim berikut :
*       Tentukan komponen utama dari produk dan gambarkan urutan operasinya disebelah kanan
*       Gambarkan komponen lainnya pada sebelah kiri, dengan urutan operasi mengalir menuju komponen utama
*       Tulis identiras dari komponen (nomor, nama, ukuran)
*       Lengkapi identitas dari setiap operasi (nomor operasi, mesin/alat  yang digunakan, waktu pengerjaan dan scrap)
*       Penomoran diberikan secara berurutan sesuai dengan urutan operasi dan untuk penomoran pada pemeriksaan diberikan secara tersendiri.
Simbol-simbol untuk Proses Proses Operasi
           Melambangkan suatu operasi atau kegiatan yang terjadi dalam lintasan produksi.


    Melambangkan terjadinya proses pemeriksaan yang  terjadi bila benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan baik kualitas maupun kuantitas.

     melambangkan suatu proses penyimpanan yang terjadi bila benda kerja disimpan untuk jangka waktu tertentu.


      Melambangkan terjadinya proses operasi gabungan yang terjadi bila antara aktivitas operasi dan pemeriksaan dilakukan pada suatu tempat kerja.


Contoh Peta Proses Operasi :


Selasa, 01 Mei 2012

SISTEM PRODUKSI

proses adalah tahapan, cara, metode ataupun teknik bagaimana suatu sumber yang tersedia (tenaga kerja, mesin, bahan dan sarana pendukung lainnya) yang diproses untuk memperoleh hasil atau output.
Produksi adalah suatu kegiatan mengubah bahan mentah, setengah jadi menjadi produk yang lebih bernilai melalui serangkaian proses yang memerlukan energi dan terjadi suatu perubahan pada karakteristik geometri, striktur ataupun kimia.
Sedangkan menurut Drs. Agus Ashari dalam bukunya “Manajemen Produksi” produksi dapat diartikan sebagai suatu penciptaan atau penambahan faedah/manfaat.
Jadi, proses produksi didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk menciptakan nilai atau kegunaan dari benda-benda ekonomis dengan input berupa faktor-faktor produksi menjadi bentuk output berupa barang atau jasa yang dalam pengubahannya menggunakan teknologi baru.
Sistem produksi merupakan suatu rangkaian proses jangka panjang yang saling terkait dan berkesinambungan. Sehingga dalam pengamatanya memerlukan cara pandang yang menyeluruh dengan wawasan kesisteman. Sistem produksi adalah sarana atau wahana yang dipergunakan untuk mengubah masukan-masukan (input) seperti sumber daya guna menciptakan barang atau jasa (output) yang bermanfaat.
Sistem produksi sendiri mempunyai arti yaitu penggabungan bahan (material), tenaga kerja, dan modal dalam cara pengorganisasian dengan tujuan untuk menghasilkan barang dan jasa. Inti dari sistem produksi adalah proses transformasi, yaitu proses yang memberikan perubahan dalam bentuk nilai tambah pada input sehingga menghasilkan output. Sistem produksi terdiri dari sistem perencanaan dan pengendalian produksi dan sistem fisik. Sistem yang pertama masukan bagi sistem pengendalian produksi adalah berupa informasi dalam bentuk pesanan (order), sumber (mesin, manusia, bahan serta energi). Fungsi utama sistem ini adalah pengambilan keputusan. Sistem yang kedua merupakan masukan bagi sistem fisik  adalah material, part dan komponen yang akan dirakit menjadi produk jadi. Fungsi utama dari sistem fisik adalah melakukan aktivitas perakitan. Sistem fisik ini terdiri dari manusia, mesin, peralatan, dan lingkungan manufaktur.
Dalam melakukan kegiatannya sistem fisik seringkali mengalami permasalahan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut diperlukan suatu pengendalian yang dilakukan oleh sistem pengendalian produksi.

SISTEM KERJA

Sistem Kerja

Sistem kerja merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari unsur manusia, peralatan, bahan dan lingkungan dimana unsur-unsur tersebut terintegrasi mempunyai suatu misi yaitu mencapai tujuan dari sistem kerja tersebut. Sistem kerja dapat berupa sistem yang sederhana atau sistem yang kompleks. Pabrik merupakan contoh sistem kerja yang kompleks dimana pada sistem kerja tersebut terjadi interaksi antara manusia, mesin, bahan baku, serta lingkungannya dalam upaya mencapai tujuan proses produksi tersebut yang dapat dinyatakan sebagai salah satu atau gabungan dari jumlah, mutu dan waktu.
Dalam berbagai aktifitas seperti perancangan tata letak fasilitas, penjadwalan produksi, pengukuran kinerja pekerja atau penetapan imbal jasa dan tata hitung ongkos diperlukan sistem kerja yang tertata dengan baik. Untuk dapat mencapai suatu tatanan sistem kerja yang baik diperlukan penataan sistem kerja  dari unsur-unsur yang membentuk sistem kerja tersebut. Sehingga sistem kerja yang baik akan dapat mencapai sasarannya dengan cara yang sebaik-baiknya.
Penataan suatu sistem kerja biasanya dilakukan berdasarkan beberapa alternatif yang ada sehingga diperlukan adanya pemilihan untuk dapat menentukan sistem kerja yang terbaik. Pemilihan ini ditentukan berdasarkan hasil pengukuran yang dilakukan terhadap alternatif-alternatif tersebut. Penataan dan pengukuran sistem kerja akan menghasilkan suatu rancangan sistem kerja yang baik, dimana selanjutnya penataan dan pengukuran sistem kerja ini biasa disebut sebagai perancangan sistem kerja (I Z Sutalaksana 1993).
Tujuan yang ingin dicapai oleh suatu sistem kerja hendaknya dicapai dengan cara yang sebaik-baiknya, yaitu dengan cara yang efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien. Kenyamanan, keamanan, dan kesehatan biasanya dipandang sebagai kepedulian pihak kerja dalam arti para pekerjalah yang memerlukan, hal-hal ini dapat terjadi didalam sistem kerjanya. Sedangkan masalah efisiensi seringkali dipandang sebagai suatu hal yag menjadi keperluan pemilik atau pemilih sistem kerja yang ada. Cara pandang ini kurang tepat, karena sebetulnya semua faktor-faktor tersebut saling berkaitan dalam mencapai tujuan sistem kerja. Kenyamanan, keamanan dan kesehatan yang buruk dapat mengakibatkan terbuangnya jam kerja dan adanya pengeluaran tambahan. Sedangkan efisiensi yang rendah akan merugikan perusahaan dan pada gilirannya akan merugikan pekerja sendiri. Karenanya faktor manusia atau pekerja menjadi sangat penting untuk menjadi perhatian dalam suatu perancangan sistem kerja.
Suatu bentuk interaksi antara manusia dengan lingkungan terdapat dalam suatu sistem manusia-mesin. Ernest J Cormick dan Mark S Sanders mendefinisikan Sistem Manusia mesin sebagai suatu kombinasi dari satu atau lebih faktor manusia dan satu atau lebih komponen fisik yang berinteraksi untuk menghasilkan sejumlah output yang diharapkan dari sejumlah input yang diberikan. Dalam kerangka ini, pengertian mesin tidak terbatas pada pengertian mesin secara sempit tetapi sebenarnya termasuk didalamnya adalah jenis obyek fisik, peralatan, perlengkapan, fasilitas, benda atau apapun yang digunakan manusia dalam melakukan aktifitas untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Hal pokok dari keterlibatan manusia dalam suatu sistem adalah adanya peran aktif dalam berinteraksi dengan sistem untuk memenuhi fungsi perancangan sistem tersebut.
Alat penyampai isyarat dan alat kendali diperlukan karena isyarat yang disampaikan berada diluar batas-batas kemampuan manusia  seperti suhu yang sulit dideteksi dengan teliti oleh indera manusia. Juga karena alat-alat tersebut berguna sebagai pengalih bentuk dan isyarat yang ada seperti penggunaan display untuk menyampaikan isyarat melalui mata. Proses sistem kerja manusia mesin akan berlangsung terus menerus dan untuk itu perlu adanya suatu perancangan sistem kerja yang baik sehingga interaksi antara unsur-unsur sistem kerja tersebut berjalan dengan baik. Unsur-unsur utama dalam sistem kerja adalah manusia, mesin, dan lingkungannya.
Perancangan sistem kerja dengan menjadikan manusia sebagai faktor utama dalam perancangan dibahas dalam ilmu ergonomi atau human factors engineering.